Sabtu, 13 Juli 2013

Penanganan medis obesitas

Bagaimanakah penanganan medis kelebihan berat badan dan obesitas?

KEPADA SIAPAKAH SAYA DAPAT BERKONSULTASI PERIHAL KELEBIHAN BERAT BADAN DAN OBESITAS?
Penanganan medis pada pasien dengan kelebihan berat badan dan obesitas bertujuan untuk menurunkan berat badannya, sehingga risiko komplikasi komorbidnya berkurang, selain itu secara kosmetik tentu pasien akan mendapatkan penampilan fisik yang lebih baik.
Karena obesitas merupakan dapat menimbulkan komorbiditas yang menurunkan kualitas hidup bahkan umur seseorang, maka sebaiknya obesitas ditangani jauh sebelum terjadi berbagai penyakit atau komplikasinya.
  • Konsultasi  medik masalah kegemukan dapat dilakukan pada dokter spesialis gizi klinik (dokter ahli gizi klinik) atau dokter ahli endokrinologi metabolik.
  • Berbagai penyakit komorbid dapat ditangani oleh dokter yang berkaitan dengan spesialisasinya.
KAPAN SEBAIKNYA SAYA KE DOKTER?
Sebaiknya anda berkonsultasi kepada dokter:
  • Ketika belum terjadi komplikasi, mencegah lebih dini lebih baik.
  • Ketika berat badan mulai bertambah dan merasa sulit untuk diturunkan.
  • Ketika sudah timbul berbagai keluhan akibat adanya penyakit yang merupakan dampak dari kegemukan.
  • Ketika sudah menjalani terapi dari suatu penyakit dengan meminum obat yang justru malah menimbulkan kegemukan.
  • Bila gagal 'coba ini dan coba itu' untuk menurunkan berat badan.
Selain ke dokter, untuk keberhasilan penurunan berat badan perlu juga berkonsultasi kepada: dietisien, koki, instruktur olah raga, serta psikolog.

BAGAIMANAKAH PROGRAM MENURUNKAN BERAT BADAN?

Program menurunkan berat badan terdiri dari terapi utama, yaitu pengaturan diet, aktifitas fisik dan membentuk kebiasaan / perilaku ('cognitive behavior therapy'), dan terapi pendukung ('adjuvan') seperti terapi obat-obatan dan terapi pembedahan bila perlu.
Obat-obatan dapat menekan 'nafsu' makan, dan mencegah penyerapan lemak, diberikan atas indikasi. Terapi bedah lambung dilakukan pada penderita yang komorbiditasnya tinggi, yaitu dengan mengurangi ukuran lambung atau melakukan operasi pintas lambung. Terapi bedah lambung sangat jarang dilakukan. Terapi akupuntur juga dapat dilakukan untuk mengiringi diet, aktivitas dan obat.
SAMPAI KAPAN UPAYA MENURUNKAN BERAT BADAN PERLU DILAKUKAN?
Upaya menurunkan berat badan akan terus dilakukan hingga upaya mempertahankannya dalam suatu rencana jangka panjang.
Penurunan berat badan yang direncanakan untuk jangka pendek dapat membahayakan kesehatan dan biasanya tidak lestari, sehingga sering menimbulkan terjadinya 'sindroma yoyo'.
Sindroma yoyo berbahaya, karena mengganggu metabolisme, dimana berat badan cepat turun, lalu naik lagi, lalu diturunkan lagi, lalu naik lagi. Selain itu bisa membuat penderita 'frustasi'.
Penurunan berat badan yang dilakukan secara perlahan-lahan, walaupun lambat, namun bila dilakukan konsisten akan dapat menghasilkan penurunan berat badan yang lebih lestari dan tidak membahayakan bagi kesehatan.
APAKAH SEMUA ORANG BOLEH MELAKUKAN PROGAM MENURUNKAN BERAT BADAN?
Program menurunkan berat badan tidak boleh dilakukan pada:
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Orang dengan sakit  berat (perlu pengawasan dan penilaian dari dokter), seperti pada orang dengan gangguan fungsi hati dan ginjal, -
  • Bila dokter memandang melakukan program ini berisiko bagi kesehatan.
  • Orang lanjut usia (perlu pengawasan dari dokter).
APA YANG DIMAKSUD DENGAN TERAPI PERILAKU?
Terapi ini bertujuan untuk membentuk perilaku sehat, yaitu perilaku makan sehat dan perilaku sehat hidup aktif. Perilaku sehat ini akan terbentuk hingga dapat dilakukan menjadi suatu kebiasaan tanpa 'beban', karena terapi ini akan memperbaiki pemahaman ('mind-set') tentang makan dan aktifitas.
Jadi dokter tidak semata-mata memberikan 'resep' pola makan, olah raga dan obat. Tapi dokter akan menjadi mitra konseling serta melakukan 'motivational interviewing' guna mewujudkan 'cita-cita sehat' tadi.
BAGAIMANA BERAT DAPAT DITURUNKAN?
Berat badan dapat diturunkan dengan 'prinsip' mengurangi asupan energi  dan meningkatkan pembakaran energi, melalui: diet, aktifitas, obat dan pembedahan.
Bila penurunan berat badan sudah tercapai harus diikuti dengan upaya pemeliharaan agar berat badan tidak kembali naik.
APA BAHAYA PENURUNAN BERAT BADAN YANG TERLALU EKSTRIM?
Tujuan menurunkan berat badan adalah untuk sehat, bukan untuk menjadi sakit. Penurunan berat bedan dengan cepat bisa terjadi karena diet yang sangat ketat, atau melakukan aktifitas fisik yang ekstrim berat.
Hal ini dapat menyebabkan:
  • defesiensi energi dan nutrien
  • dehidrasi (kekurangan cairan)
  • anemia
  • letargi (kelelahan, hilang gairah)
  • sefalgia (nyeri kepala)
  • konstipasi (susah buang air besar)
  • tidak tahan cuaca dingin
  • kulit kering dan rambut rontok
  • bengkak dan kram otot
  • gangguan kesuburan, gangguan menstruasi dan menopause dini
  • ketosis, karena terlalu banyak pembakaran lemak
  • asam urat meningkat
  • terjadi batu empedu
  • koma karena hipoglikemik (kadar gula rendah)
Dari penelitian diketahui,  diet sangat rendah kalori dibandingkan dengan diet rendah kalori yang dijalankan selama 1 tahun akan mempunyai hasil yang tidak jauh berbeda. Jadi menurunkan berat badan terlalu cepat serta terlalu ekstrim tidak ada manfaatnya untuk jangka panjang. Menurunkan berat badan selain dengan diet juga harus disertai dengan olah raga / aktifitas fisik.
BERAPA BESARKAH PENURUNANNYA?
Berat badan diturunkan 0,5 kg hingga 1 kg dalam seminggu. Penurunan berat badan sebesar 2-4 kg, dapat dilakukan dalam kurun waktu sebulan.
Sebagai target awal, penurunan berat badan yang baik (aman) adalah  5-10% dari total berat badan. Penurunan berat badan yang lebih besar harus dibawah pengawasan seorang dokter.
BAGAIMANA BILA UPAYA MENURUNKAN BERAT BADAN SUDAH MAKSIMAL?
Bila upaya menurunkan berat badan telah maksimal, maka yang perlu dilakukan adalah mempertahankannya, yaitu dengan:
Mencegah kembali ke pola makan sebelumnya yaitu yang menimbulkan overweight atau obesitas.
Mencegah perilaku tidak aktif. Hidup aktif akan menyehatkan dan mencegah berbagai komplikasi komorbid.
BAGAIMANA CARA MEMPERTAHANKAN BERAT BADAN?
Dari hasil penelitian skala besar Dr Reina Wing dari National Weight Control Registry, keberhasilan dalam menurunkan berat badan, faktanya adalah:
  • 98% melakukan modifikasi asupan makanan dengan diet rendah kalori, rendah lemak.
  • 94% melakukan peningkatan aktifitas fisik, terbanyak adalah berjalan kaki.
  • 78% selalu melakukan sarapan pagi
  • 75% mengukur berat badannya seminggu sekali
  • 62% menonton TV kurang dari 10 jam seminggu.
  • 90% berolah raga, rata-rata 1 jam sehari.
Jadi modifikasi perilaku makan dan aktifitas dapat menunjang keberhasilan penurunan berat badan yang lestari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar