Sabtu, 13 Juli 2013

komplikasi obesitas

Komplikasi obesitas

komplikasi obesitas adalah ...

Apakah komplikasi dari obesitas?

Obesitas dapat menimbulkan suatu 'komorbiditas', yaitu berbagai komplikasi penyakit atau penyakit penyerta yang dapat menurunkan kualitas hidup bahkan usia seseorang. Obesitas dapat menimbulkan berbagai kondisi/penyakit metabolik, reumatik, alergi, pembuluh darah jantung dan otak, hormon dan reproduksi dan kanker, misalnya: tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggidiabetes melitus tipe 2,penyakit jantung koronerstroke, penyakit batu empedu, penyakit reumatik sendi, ‘sleep apneu’ dan keganasan.
SLEEP APNEU
Pada saat tidur penderita obesitas sering mengalami gangguan henti nafas ‘sleep apneu’ sehingga tubuh kekurangan oksigen, kemudian esoknya penderita mengeluh lelah dan mengantuk. Tidur mendengkur merupakan gejala dari spleep apneu, gejala ini tidak disadari oleh penderita.
PENYAKIT REUMATIK SENDI
Penderita obesitas sering mengalami masalah reumatik sendi seperti osteoartritis dan gout artritis.
Osteoartritis
Osteoartritis merupakan salah satu penyakit reumatik sendi yang oleh orang awam sering disebut juga sebagai penyakit 'pengapuran sendi', dengan keluhan berupa nyeri dan kaku sendi, terutama pada sendi lutut, pergelangan kaki, pinggul dan punggung belakang (menimbulkan keluhan ‘low back pain’).
Bobot tubuh yang besar menyebabkan dampak pengausan pada tulang rawan sendi. Sendi tampak meradang, memerah, bengkak dan terasa nyeri. Hal ini menyebabkan gerak sendi terbatas sehingga aktifitas fisik penderita juga terbatas. Penurunan aktifitas justru menimbulkan berat badan semakin mudah meningkat.
Gout artritis
Gout artritis atau sering disebut juga ‘nyeri sendi  asam urat’ atau ‘encok’ sebenarnya merupakan dampak penyakit metabolik (kadar asam urat tinggi) terhadap sendi. Asam urat (uric acid) merupakan hasil metabolisme purin mengendap pada sela-sela sendi, menimbulkan radang sendi.
Penderita obesitas umumnya mempunyai kadar asam urat yang tinggi, sehingga sering mengalami penyakit radang sendi asam urat (gout artritis).
SINDROMA METABOLIK
Sindroma metabolik adalah suatu kondisi dimana berbagai petanda metabolik meningkat diatas normal yang bila tidak diatasi akan berlanjut menjadi suatu penyakit metabolik. Tanda-tanda sindroma metabolik antara lain obesitas tipe sentral disertai dengan peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar gula darah, peningkatan kadar trigliserida serta penurunan kadar kolesterol baik (kolesterol- LDL).
Pada kondisi ini umumnya terjadi pada orang yang obes namun belum masuk ke dalam kondisi sakit, hanya (maaf) perutnya saja yang tampak buncit, namun …
  • adanya kenaikan kadar gula darah suatu saat  akan berlanjut menjadi suatu kondisi diabetes melitus (kencing manis),
  • adanya kenaikan tekanan darah (pre-hipertensi), suatu saat akan berlanjut menjadi suatu kondisi tekanan darah tinggi (hipertensi),
  • adanya penurunan kadar kolesterol baik (kolesterol-HDL), disertai dengan peningkatan kadar trigliserida dan kadar kolesterol jahat (kolesterol-LDL), yang suatu saat menimbulkan suatu kondisi ‘dislipidemia’,
  • juga pada penemuan yang terkini terdeteksi juga ada peningkatan petanda aktifitas radang (inflamasi) memberikan informasi tentang adanya kerusakan berbagai sel,
  • juga terjadi gangguan sistem pembekuan darah, dimana darah lebih mudah mengental (menggumpal) dan membeku.
Berbagai hal yang dijelaskan ini suatu saat akan menimbulkan kondisi penyakit yang multipel, dimana penderita obesitas suatu saat bisa mendapatkan satu atau lebih dari berbagai penyakit ini:
  • Penyakit pembuluh darah: penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tepi, penyakit pembuluh darah otak dan stroke.
  • Penyakit metabolik: diabetes melitus
  • Penyakit ginjal kronik
  • Penyakit kanker: seperti kanker usus besar, kanker empedu, pada pria: kanker prostat, dan pada wanita: kanker payudara, kanker ovarium, kanker endometrium dan kanker serviks.
  • Perlemakan hati: terjadi pembentukan jaringan lemak pada hati sehingga menimbulkan reaksi radang yang membentuk jaringan ikat. Dalam keadaan lanjut bisa menimbulkan sirosis hati dan gagal hati.

Komplikasi obesitas lainnya
Penyakit batu empedu.
Pada orang gemuk, sering terbentuk batu empedu di kandung empedu atau di saluran empedu. Menurunkan berat badan secara cepat (drastis) juga dapat menimbulkan terjadinya batu empedu.
Dampak obesitas pada masalah reproduksi
Obesitas merupakan penyulit bagi ibu hamil, baik selama kehamilan juga selama persalinan, misalnya: timbul tekanan darah tinggi dan bayi besar sehingga perlu dilahirkan melalui operasi seksio sesarea.
Obesitas dapat menurunkan kesuburan pada pria dan wanita.
Pria/wanita gemuk umumnya sulit untuk hamil.
Gangguan hormonal pada wanita yaitu PCOS – Polycistic Ovary Syndrome.
Dampak psikologis dari obesitas
yaitu gangguan emosi berupa persepsi diri yang negatif, gangguan rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.
Pada bab ini, penulis ingin menyimpulkan bahwa kegemukan merupakan awal ‘petaka’ bagi timbulnya berbagai penyakit multipel di waktu yang akan datang. Jadi mempunyai badan gemuk bukanlah investasi yang baik untuk waktu yang akan datang.
Bila dulu gemuk identik dengan citra sukses dan makmur maka sekarang pemahaman ini harus dirubah. Bila ingin sehat, ingin lebih sukses, ingin lebih produktif, serta ingin mendapatkan hidup yang lebih berkualitas, maka cegahlah berat badan berlebih dan obesitas pada semua anggota keluarga anda sejak dini.

1 komentar: