Sabtu, 13 Juli 2013

evaluasi dan diagnosis obesitas

Bagaimanakah evaluasi dan diagnosis dokter pada pasien kelebihan berat badan dan obesitas?

Terhadap pasien kelebihan berat badan dan obesitas, dokter akan melakukan evaluasi medis dalam bentuk wawancara, pemeriksaan fisik dan bila perlu pemeriksaan penunjang.
Diagnosis kelebihan berat badan dan obesitas dapat ditegakkan melalui metode perhitungan IMT atau melalui pemeriksaan analisa komposisi lemak tubuh.

WAWANCARA

Wawancara medik yang dilakukan dokter membahas perihal:
  • Sejak kapan seseorang mengalami obesitas: apakah sejak anak atau remaja?
  • Apakah ada riwayat obesitas pada anggota keluarga yang lain (ayah, ibu, kakak/adik)?
  • Bagaimanakah perilaku makan dan aktifitas?
  • Apakah terdapat permasalahan psikis seperti stres dan depresi?
  • Apakah pernah mengikuti program menurunkan berat badan sebelumnya, bila ya: program apakah?, apakah dilakukan sendiri atau mendapatkan konseling dari dokter?
  • Apakah saat ini pasien sedang menjalani suatu terapi, dimana obat-obatan yang dikonsumsi bisa mempengaruhi kenaikan berat badan, seperti:
  • beta-blockers, untuk hipertensi dan penyakit jantung,
  • terapi insulin dan obat sulfonylureas, thiazolidinediones, untuk diabetes melitus (kencing manis).
  • obat-obatan di bidang psikiatri seperti: obat anti psikotik,
  • obat anti depresi,
  • steroids, untuk alergi, reumatik dan lain-lain,
  • anti konvulsan (anti kejang),
  • kontrasepsi hormonal,
  • terapi sulih hormon.

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter, bertujuan untuk:
  • Menghitung nilai indeks masa tubuh (IMT), yaitu dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.
  • Melakukan evaluasi apakah ada penyakit lain yang bisa menimbulkan kelebihan berat badan atau obesitas, seperti penyakit penurunan kadar hormon tiroid (hipotiroid), sindroma Cushing serta sindroma ovarium polikistik.
  • Melakukan evaluasi apakah ada kondisi/penyakit komorbid: penyakit metabolik, pembuluh darah, rheumatik, kanker dan lainnya.
Pemeriksaan tekanan darah merupakan pemeriksaan rutin yang selalu dilakukan di klinik, dapat segera mendeteksi adanya kondisi hipertensi.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dokter dapat meliputi pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan pencitraan dan lainnya, tergantung pada indikasi, tujuannya sama dengan yang telah dijelaskan diatas.
PEMERIKSAAN ANALISA KOMPOSISI LEMAK TUBUH
Perhitungan indeks masa tubuh saja tidak dapat memperlihatkan komposisi lemak tubuh karena orang yang indeks masa tabuh nya lebih tinggi belum tentu mempunyai komposisi lemak yang lebih besar. Terdapat berbagai alat / metoda untuk memeriksa komposisi tubuh, diantaranya adalah:
  • Pemeriksaan 'Bioelectric Impedance Analysis' (BIA) , atau 'analisa tahanan bioelektrik', dan
  • Pemeriksaan 'Dual Energy x-Ray Absorptiometry' (DEXA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar